You are currently viewing Akibat Banjir, Akses Jalan Dayeuhkolot-Banjaran Lumpuh

Kabupaten Bandung – Akses Jalan Raya Dayeuhkolot-Banjaran lumpuh tergenang luapan Sungai Citarum sejak, Selasa (17/12) malam kemarin. Warga tembus genangan banjir dengan berjalan kaki.

Pantauan detikcom, Rabu (18/12/2019) akses penghubung tersebut tidak dapat dilintasi beragam jenis kendaraan bermotor, baik roda dua atau roda empat.

Jalan hanya dapat dilintasi menggunakan andong, adapun yang memaksakan diri sepeda motor yang melintas di jalan tersebut merupakan warga yang sudah terbiasa melintas di jalan tersebut.

Rata-rata sepeda motor yang memaksakan melintas di jalan tersebut mengalami mogok, karena mesin kendaraanya terendam air banjir.

Ketinggian air di jalan tersebut dari mulai betis hingga paha orang dewasa. Sejumlah warga yang hendak berangkat kerja, menembus genangan banjir tersebut dengan berjalan kaki.

“Saya mau kerja di Dayeuhkolot, banjir sudah terjadi sejak di sana (Baleendaah),” kata Hesti (30) salah satu karyawan pabrik yang menembus genangan banjir dengan berjalan kaki.

Dengan adanya banjir, Hesti harus berangkat lebih pagi. “Banjirnya tadi paling dalem sepaha, biasanya kalau berangkat kerja cuman setengah jam, sekarang setengah jam lebih,” sebutnya.

Pengguna jalan lainnya Ganda (50) mengatakan, mesin motor miliknya terendam oleh genangan banjir. Karena tidak ingin kendaraannya mogok, ganda lebih memilih mendorong motornya dan menutup lubang knalpotnya.

“Tadi ketinggian air sekitar setengah meter, saya dari Andir mau kerja ke Cipaganti. Mengganggu kan dari rumah naik perahu sampai jembatan Andir, motor di jembatan sejak sore kemarin,” ujarnya.

Ganda menyoroti soal keberadaan kolam retensi dan pengerukan sedimentasi sungai Citarum yang tidak memberikan dampak bagi warga.

“Tidak ada (pengaruh) sama sekali, masih banjir. Harapannya masyarakat meminta pemerintah untuk mengantisipasi hal ini. Ini baru hujan sehari sudah begini,” pungkasnya.