You are currently viewing Jalan Braga Bandung: Tempat Bergaya Pelancong, Lapak Lukisan Turun-Temurun

Jalan Braga yang menjadi salah satu ikon wisata Kota Bandung menyimpan cerita. Di sana menjadi tempat bergaya bagi para pelancong sejak dulu kala, juga lapak lukisan yang sudah turun-temurun.

Braga berasal dari kata ngabaraga, artinya bergaya. Jalan itu memang sudah digunakan sebagai jjs-nya anak muda di Bandung sejak lama.

Selain itu, Jalan Braga memiliki satu keunikan lain. Jalan Braga, seperti saat detikTravel melintas pada Jumat (21/2/2020), menjadi lapak bagi belasan pedagang lukisan. Selain itu, ada juga beberapa Galeri Lukisan yang menjual lukisan di dalam toko.

Lukisan-lukisan itu dipajang di pertokoan yang kini sudah tidak digunakan oleh pemiliknya atau kosong. Setiap pedagang bisa menjajakan puluhan bahkan ratusan lukisan untuk dijual kepada para wisatawan.

Seperti di lapak milik salah satu penjual lukisan, Jaka Andri (41), beragam lukisan dari mulai jenis lukisan realistis, abstrak, dekoratif, natural dan lainnya dijual.

“Banyak lukisannya, asalnya dari pelukis di berbagai daerah di Jawa Barat, ada yang dari Bandung, Cianjur, Jakarta dan daerah lainnya,” kata Jaka kepada detikTravel.

Tak hanya itu, lukisan dari Kampung Seni Jelekong, Kabupaten Bandung mejeng juga di lapak milik Jaka.

“Lukisan Jelekong juga ada, hampir semua pedagang lukisan disini menjual lukisan dari Jelekong,” ujarnya.

Jaka menyebut puluhan tahun sudah ia menjajakan lukisan di Jalan Braga. Menurutnya, sebelum ia menjual lukisan, kakek dan ayahnya terlebih dahulu berjualan di Jalan Braga.

“Kalau saya sejak tahun 2000. Tapi kalau kakek saya sudah lama, turun-temurun,” kata dia.

Meski tidak seramai seperti 10 tahun ke belakang, Jaka mengatakan, setiap akhir pekan atau libur panjang banyak wisatawan yang memborong lukisan di lapak-lapak penjual lukisan.

“Pembeli ada saja, tapi ada penurunan. Kalau liburan ramai, ya hari-hari biasa juga ada, tapi tidak seramai pas liburan,” ujar dia.

Jaka menuturkan, harga lukisan yang dijual oleh ia dan pedagang lukisan lainnya cukup bersahabat di kantong dan tentunya dengan kualitas tinggi. Selain itu, lukisan yang dijajakan para penjual lukisan ini juga bisa ditawar.

“Kalau harga dari mulai Rp 100 ribu, sampai Rp 5 juta. Tergantung jenis dan kerumitannya saja,” kata Jaka.

Jaka juga menambahkan, selain bisa membeli lukisan yang sudah ada atau dipajang, pembeli juga bisa memesan lukisan custom, seperti lukisan dengan gambar wajah, hewan bahkan pemandangan.

“Kalau pesan gitu bisa lebih mahal, kan detail gambarnya juga harus lebih bagus. Ya seperti gambar harimau, kan kita bisa saja buat gambar harimau, tapi kan tetap harus yang kita mau, biar lebih mirip,” ujar dia.

Sumber Berita : DetikTravel.com