You are currently viewing Prosedur Aman Kembali Berwisata di Masa Pandemi

Dunia tak lagi sama ketika pandemi Covid-19 melanda. Selain berbagai sektor terdampak, masyarakat juga didorong beradaptasi dengan kebiasaan baru, seperti menerapkan protokol-protokol kesehatan demi menekan transmisi virus corona baru.

Memasuki fase transisi, di ibu kota Jakarta misalnya, deretan kegiatan usaha telah mendapatkan izin untuk kembali beroperasi. Satu di antaranya destinasi wisata, seperti taman rekreasi indoor maupun outdoor, dan kebun binatang yang buka di pekan ketiga Juni.

Sebut saja destinasi wisata populer di Jakarta, Taman Impian Jaya Ancol. Taman hiburan dan rekreasi berlokasi di kawasan Pademangan, Jakarta Utara tersebut, resmi kembali membuka pintu untuk pengunjung pada 20 Juni 2020.

Dunia tak lagi sama ketika pandemi Covid-19 melanda. Selain berbagai sektor terdampak, masyarakat juga didorong beradaptasi dengan kebiasaan baru, seperti menerapkan protokol-protokol kesehatan demi menekan transmisi virus corona baru. Memasuki fase transisi, di ibu kota Jakarta misalnya, deretan kegiatan usaha telah mendapatkan izin untuk kembali beroperasi. Satu di antaranya destinasi wisata, seperti taman rekreasi indoor maupun outdoor, dan kebun binatang yang buka di pekan ketiga Juni. Sebut saja destinasi wisata populer di Jakarta, Taman Impian Jaya Ancol. Taman hiburan dan rekreasi berlokasi di kawasan Pademangan, Jakarta Utara tersebut, resmi kembali membuka pintu untuk pengunjung pada 20 Juni 2020.

Pembatasan Kapasitas.

Di sisi lain, pihak Ancol terus mengedukasi protokol kesehatan, baik melalui media sosial dan media massa. Hal ini juga dilakukan oleh para petugas yang tersebar di seluruh lapangan. “Tapi sebelum bertugas, kita lakukan tes rapid dan swab. Kita juga ada imbauan melalui pengeras suara area, itu selalu kita putar-putar tentang penerapan protokol kesehatan,” jelas Rika. Dilanjutkannya, semua protokol kesehatan dibungkus lewat komunikasi dengan kampanye Senang, Selamat Bareng-Bareng. “Artinya, kita tetap senang-senang, tapi selamat, tidak terpapar karena kita saling menjaga,” tambahnya. Perihal disinfeksi area, Rika menyebut, hal ini dilakukan setiap hari. Untuk fasilitas seperti shelter wara-wiri, bus wara-wiri, dan kereta sato-sato didisinfeksi sehari tiga kali, yakni pagi, siang, dan sore hari. “Kita lakukan juga railing untuk wahana. Wahana-wahana di Dufan itu kita lakukan per empat jam sekali didisinfeksi. Di Sea World juga. Pengunjung sejauh ini sangat kooperatif karena mereka merasa nyaman,” kata Rika.

Sebelum kembali beroperasi, Rika berkisah bahwa pengunjung begitu rindu untuk berwisata ke Ancol. “Saat kita tutup sementara selama PSBB hampir tiga bulan itu, di media sosial pada bikin hashtag “Kangen Ancol”. Kita mengobati kerinduan dengan menyajikan liburan virtual, walau sekarang juga kita lakukan secara periodik,” sambungnya. Antusiasme pengunjung kembali ke Ancol juga dirasakan Rika. Terlebih saat ini di tengah tren orang yang suka bersepeda. “Ancol kalau pagi dan sore cukup ramai dengan pesepeda, jogging, jalan santai. Jam operasional juga kita sesuaikan, jadi gerbang Ancol dibuka jam 6 pagi sampai 6 sore,” kata Rika. Namun sejauh ini, ada satu unit rekreasi yang belum dibuka oleh pihak Ancol, yakni Atlantis Water Adventure. Belum dibukanya wahana air ini karena pihak Ancol sangat menjaga penerapan physical distancing. “Makanya di area pantai juga pengunjung bisa menikmati sebatas pinggir air, tidak boleh ada aktivitas di air. Di pantai kita kasih patok-patok pembatasan area piknik. Kalau misalnya ada keluarga yang mau piknik, kita siapkan areanya supaya tidak bercampur dengan keluarga yang lain,” jelas Rika.

 

Sumber : Liputan 6