You are currently viewing Citilink Bicara Panjang Lebar soal Dampak Pandemi

Jakarta – Citilink blak-blakan mengenai dampak pandemi virus Corona bagi perusahaannya. Maskapai LCC ini sempat menyetop penerbangannya beberapa kali.

Lalu apa saja kebijakan yang telah diterapkan oleh Citilink selama pandemi ini? Resty Kusandarina, VP Corporate Secretary & CSR Citilink, membeberkannya kepada detikTravel lewat wawancara akhusus pekan lalu.

“Ceritanya dimulai dari masa mudik, pesawat nggak beroperasi. Kami mulai lakukan diversifikasi bisnis dan kargo di sini,” kata Resty mengawali ceritanya.

“Karyawan kami semangat melaksanakan bisnis itu. Dulu (kargo) biasa saja, nggak kenceng. Setelah kargo diizinkan naik ke kabin, selama nggak ada penumpang malah ini jadi peluang kami,” dia menjelaskan.

Citilink giat meningkatkan kampanye untuk mengatrol jasa kargonya. Sampai sekarang, perusahaan masih menjalankan pesawat freighter atau khusus kargo.

“Generate revenue ada dari kargo dan itu terpakai. Rute kami ada di Balikpapan, Surabaya, Batam, Kualanamu hingga Ujung Pandang,” dia menegaskan.

Sepanjang periode wabah virus Corona ini, Citilink sempat melakukan on-off penerbangan. Tapi, saat ini frekuensi penerbangannya mulai membaik.

Kini, Citilink telah melayani penerbangan dengan rata-rata 168 frekuensi penerbangan setiap harinya. Di dalamnya ada sejumlah 58 rute ke 26 kota destinasi.

Resty Kusandarina, VP Corporate Secretary & CSR Citilink (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)

Sejauh mana dampak pandemi ini ke Citilink? Apakah perusahaan melakukan pemotongan pekerja?

“Kami tetap butuh resource agar tetap berjalan meski jumlah penumpang turun. Kita selalu melakukan penataan pesawat. Efisiensi ada tapi nggak menyangkut safety,” Resty menegaskan.

Citilink selalu menaati protokol kesehatan. Maskapai selalu melakukan kampanye protokol kesehatan dan krunya wajib menggunakan APD saat bekerja.

Apa strategi ke depan Citilink?

“Kami terus melihat kondisi penumpang. Ada kemungkinan fokus di kargo dan charter. Karena pax 70 persen harus dipikirkan lagi revenue tambahan,” ujar Resty.

Dihapuskannya SIKM memang menambah jumlah penumpang Citilink. Penumpang menyambut positif pengurangan dokumen perjalanan ini.

Seperti disebutkan di atas, rute penerbangan Citilink saat ini ada di rute Kualanamu, Padang, Tanjung Karang, Pontianak, Sulawesi, dan Jawa.

“(Jumlah penumpang) 40 persen di Juni awal, naik 60 persen di bulan Juli. Kami hanya bisa mengisi 70 persen dari total 180 penumpang per pesawat,” ujar Resty.

Resty meminta seluruh penumpang Citilink agar datang lebih awal, tiga jam sebelumnya. Karena, Anda harus verifikasi dokumen sebelum ke boarding gate.

“Penumpang Citilink diharap lebih mandiri. Kru kami akan selalu mendampingi. Pre, check in bisa melalui mobile dan web. Di bandara tertentu ada mesin check in dan meminimalisir sentuhan,” kata Resty.

Sumber Berita: detik.com