You are currently viewing Objek Wisata Akan Kembali Beroperasi, Dedi Taufik: Tetap Jaga Prokes

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik mengingatkan pada semua masyarakat agar tetap menjaga ketat prokes 5 M selama berwisata. Apalagi, saat ini kembali muncul varian baru Covid-19.

“Varian baru sudah sampe Korea, harus hati-hari. Fokusnya kita wisata domestik dulu,” ujar Dedi pada acara Focus Grup Discussion dengan Tema Berwisata Aman Kala Pandemi hasil kerja sama dengan Satgas Penanganan Covid 19 via Zoom Meeting, Senin (6/8/2021).

Dedi mengatakan, setiap ada varian baru harus diwaspadai. Jangan sampai, masyarakat abai prokes saat berwisata. Salah satu yang dilakukan pihaknya adalah, melakukan testing, tracing di tempat-tempat wisata dengan melakukan tes antigen.

Di masa pandemi ini harus dipikirkan bagaimana agar berwisata aman. Selain tracing, vaksin harus gencar dilakukan di tempat wisata. Salah satu rencana yang terbaru adalah menyiapkan 3 ribu vaksin di Saung Angklung Udjo.

“Jangan kendor tempat wisata kita support untuk antigen agar siap berwisata,” katanya.

Tapi perlu juga 3 T, testing, tracing, treatment. Kuncinya perlu dibangun kesepakatan bersama untuk mencapai wisata aman ini,” katanya.

Pemprov Jabar juga fokus memberikan bantuan pada pelaku industri wisata yang terdampak pandemi Covid-19 sebagai bagian dari stimulus ekonomi. Penjaringan investasi Jabar Selatan akan ditawarkan sebagai bagian dari program. Ia berharap, dalam aplikasi peduli lindungi bisa masuk informasi wisata ini. Agar, bisa membuat strategi bagaimana wisata aman.

“Pemanfaatan teknologi, terkoneksi, agar terintegrasikan orang berwisata aman,” katanya.

Sementara menurut Ketua DPD Asita Jabar, Budi Ardiansjah, setelah setahun Pandemi terjadi pelaku wisata mulai membuat berbagai program untuk bertahan. Dari mulai staycation, pay now stay letter, hingga menggenjot wisata lokal.

Akhir 2020, kata dia, pariwisata sudah mulai dibuka dengan strategi. Tapi, wisatawan dari mancanegara tak terlalu banyak karena hanya beberapa negara yang membolehkan ke Indonesia. Beberapa negara, menempatkan Indonesia di zona sedang.

Di sisi lain, pariwisata domestik menjadi andalan gerakan wisata di Indonesia. Karena, nilainya mencapai Rp 305,7 triliun perolehan wisata domestik pada 2019. Hal ini, merupakan pasar besar agar pariwisata bisa berjalan. Wisata domestik, menjadi harapan walaupun banyak kendala terutama terkait persyaratan perjalanan yang masih susah.

“Fenomena yang harus diwaspadai euforia. Prokes harus tetap dilaksanakan. Pengawasan Satgas harus dilakukan ketat. Hindari kegiatan berbentuk festival,” katanya.

(muh)

 

 

Sumber: Pojok Bandung