You are currently viewing Cerita Petugas Satpol PP Saat Ricuh di Lokasi Rumah Deret Tamansari

Bandung – Sebanyak 8 personel Satpol PP Kota Bandung menjadi korban saat penertiban Rumah Deret Tamansari beberapa waktu lalu. Mereka mengalami sejumlah luka.

Delapan orang tersebut terdiri dari empat personel Linmas dan sisanya Trantibum. Mereka yang mengalami luka parah adalah Didin, Anjani Sopian dan Cecep Wawan. Sementara Fitdiyan, Syaidina Ali, Andika, Agi dan Rian Gustafari mengalami luka ringan.

Rian menceritakan awal mula bentrokan berlangsung. Menurutnya sesuai instruksi pimpinan para anggota Satpol PP harus melakukan penertiban secara humanis. Sehingga anggota tidak dilengkapi senjata, helm, pelindung badan dan tameng.

“Instruksi pimpinan semua dilakukan secara humanis, jadi tidak ada pelindung apalagi senjata. Apalagi dari pagi sampai siang semuanya kondusif,” kata Rian usai dijenguk Wali Kota Bandung Oded M Danial di rumahnya, Jalan Cigadung Raya Barat, Kota Bandung, Senin (16/12/2019).

Selepas siang, kata Rian, datang sejumlah massa yang kebanyakan menggunakan atribut serba hitam dan memakai penutup wajah yang langsung berbuat rusuh. Melihat hal itu Satpol PP mundur dan berencana melakukan pengepungan melalui jalan belakang.

Rian mengatakan, saat akan mengepung melalui jalan belakang sudah banyak pemuda yang membawa balok dan terlihat beberapa di antaranya membawa senjata tajam.

“Itu massa dari luar, ada mahasiswa juga. Kalau warga sudah tidak ada,” ceritanya.

Saat akan mengamankan salah seorang yang membawa senjata, Rian melihat temannya terkena lemparan batu. Ia pun berbalik dan menyelamatkannya. Naas, ia pun malah terkena lemparan batu saat membawa temannya ke tempat aman.

Seluruh personel Satpol PP akhirnya bisa selamat dan hanya mengalami luka setelah pihak kepolisian melakukan tindakan. Meski begitu, ada satu anggota kepolisian yang juga menjadi korban.
Korban lainnya, Anjani juga terluka terkena lemparan batu. Bahkan ia dilempar dari jarak dekat. “Bukan dari jauh dilemparnya, dekat. Ada mungkin 5-7 meter di depan saya,” katanya.

Naas juga menimpa Cecep Wawan. Sebagai Kanit Linmas ia berupaya untuk menyelamatkan anak buahnya yang terluka. Namun ia malah dikepung dan mengaku dihajar oleh sekitar 7 orang.

“Saya ke bawah mau amanin anggota. Terakhir saya dihajar sama 7 orang, pakai balok juga. Sampai bahu saya geser. Sekarang sudah agak mendingan, kemarin ke bengkel tulang di Cicaheum,” ucapnya.

Hingga kini Cecep masih merasakan nyeri di badannya. “Kalau dibilang trauma ya pasti ada. Saya kalau tidur suka kebangun, keinget pas itu kepala saya mau dihantam batu. Tapi keburu selamat pas ada anggota sama polisi,”katanya.

“Setelah pengosongan bangunan, benar saja kita temukan sejumlah senjata tajam, golok di lokasi,” kata Cecep