You are currently viewing Himpunan Humas Hotel Bandung akan Buat Paket Khusus, Bangkitkan Wisata Saung Angklung Udjo

Ketua Himpunan Humas Hotel Bandung (H3B) Rikky Sugiarto menyebut soal rencana pengadaan paket khusus menginap di hotel-hotel Bandung sekaligus kunjungan ke salah satu tempat wisata di Kota Bandung, Saung Angklung Udjo.

Nantinya, para tamu hotel yang mengambil paket tersebut bisa sekaligus juga melakukan kunjungan wisata ke Saung Angklung Udjo.

“Nanti akan ada paket menginap dengan pertunjukan di Saung Angklung Udjo, nonton pertunjukan juga,” kata Rikky ketika dihubungi Kompas.com, Senin (23/3/2021).

Skema paket tersebut saat ini masih dalam tahap pembahasan. Targetnya, skema paket akan terus direncanakan pada bulan April 2021 dan akan siap untuk diluncurkan setelah hari raya Idul Fitri yang jatuh di bulan Mei 2021.

Tujuannya adalah meningkatkan geliat wisata Saung Angklung Udjo yang terdampak parah akibat pandemi Covid-19. Nantinya harga paket akan berbeda-beda, tergantung tingkat hotel yang dipilih sebagai akomodasi oleh para wisatawan.

“Kemungkinan di setiap hotel juga akan berbeda. Mungkin dari harga, karena H3B kan ada yang (hotel) bintang lima, bintang empat, bintang tiga, bintang dua pun ada. Jadi yang dipaketkan ini disesuaikan manajemen hotel masing-masing,” terang Rikky.

Sementara menunggu skema paket siap diluncurkan, Rikky mengaku akan terus melakukan promosi terkait Saung Angklung Udjo melalui media sosial H3B.

Ia juga sedikit menjabarkan rencana H3B untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam membantu tempat-tempat wisata lain yang ada di Bandung dan Jawa Barat.

Saat ini, H3B sudah mulai merencanakan kunjungan ke tempat wista lain. Salah satu yang akan dikunjungi dalam waktu dekat adalah wisata edukasi Jendela Alam.

Mereka akan melakukan audiensi dengan pihak tempat wisata, dan mencari cara yang tepat soal kegiatan apa yang paling tepat dilakukan untuk membantu mereka.

Kondisi Saung Angklung Udjo

Diketahui, kondisi Saung Angklung Udjo selama pandemi Covid-19 memang cukup sulit. Direktur Utama Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat mengatakan bahwa geliat wisata di Saung Angklung Udjo hingga saat ini masih belum terlihat.

Kunjungan masih sangat terbatas, bahkan seringkali tempat tersebut hanya dikunjungi dua sampai tiga orang saja per hari.

“Karena karakter pengunjung kita itu kan anak sekolah sama orang asing. Kalau belum ada aktivitas tatap muka dan lain sebagainya ya nampaknya masih perlu menunggu,” imbuh Taufik.

Saung Angklung Udjo tetap berusaha untuk beradaptasi. Salah satunya dengan mulai menerima reservasi khusus kelompok minimal 30 pax untuk pelaksanaan pertunjukan.

Namun jika kunjungannya kurang dari jumlah tersebut, Saung Angklung Udjo masih tetap bisa melayani. Hanya saja tak akan ada pertunjukan full.

Aktivitas wisata hanya terbatas pada demonstrasi interaktif seputar angklung dan budaya Jawa Barat. Mereka menyediakan seorang pencerita yang akan bercerita hal-hal mengenai Saung Angklung Udjo. Termasuk juga beberapa aktivitas wisata lainnya yang terbatas.

“Karena keprihatinan itulah kami H3B datang ke Saung Angklung Udjo untuk ngobrol lebih dalam lagi. Di sana ada Kang Taufik dan Kang Adi, apa yang bisa kita bantu dari H3B,” tutur Rikky.

Setelah melalui proses audiensi, pihak Saung Angklung Udjo menjelaskan bahwa hanya dengan kegiatan sesederhana menonton pertunjukan seni mereka saja sudah cukup membantu kondisi saat ini.

Kegiatan di Saung Angklung Udjo

Sebelumnya, H3B memang telah mengadakan kegiatan nonton bareng pertunjukan seni di Saung Angklung Udjo yang dilaksanakan pada Minggu (21/3/2021).

Dalam kegiatan tersebut, H3B berkolaborasi dengan beberapa pihak lain, di antaranya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bandung, dan Riung Priangan yang merupakan asosiasi general manager Hotel di Bandung.

“Ini adalah inisiatif dari teman-teman H3B. Kita ingin melakukan sesuatu untuk pergerakan kembali pariwisata kota Bandung,” jelas Rikky.

Tujuannya sederhana, yakni untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal aktivitas wisata di Saung Angklung Udjo. Bahwa hingga kini, Saung Angklung Udjo sama sekali tidak tutup dan masih beroperasi walaupun belum seperti biasanya.

“Kita kampanye di sosial media, di H3B juga. Tujuannya lebih ke awareness dulu. Cara kita berpromosi adalah dengan kita membuat satu pertunjukan yang dihadiri secara terbatas,” tambah Rikky.

Kegiatan tersebut cukup sederhana, H3B dan beberapa pihak undangan lain menonton pertunjukan seni yang dilakukan oleh para penampil dari Saung Angklung Udjo.

Selain pertunjukan seni angklung dan tarian khas Jawa Barat, acara tersebut juga diisi dengan sesi edukasi soal penampilan tersebut. Juga pengenalan tradisi angklung di Jawa Barat.

“Harapan kita adalah supaya ini jadi stimulasi untuk awal pergerakan perkembangan pariwisata Bandung. Setidaknya ini adalah awal dari kita sebagai H3B yang peduli sama pariwisata Bandung untuk bisa sounding lagi ke masyarakat bahwa ini masih ada dan harus kita pertahankan,” sambung Rikky.

Sumber Berita : Kompas.com