You are currently viewing Ih Gemasnya! Ada Bukit Jamur di Rancabolang Ciwidey

Tepat berada di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), Bandung Selatan memiliki destinasi baru. Tersembunyi di balik perkebunan teh ada sebuah objek wisata bernama Bukit Jamur Rancabolang.

Berada puluhan kilo meter dari pusat Kota Bandung, Bukit Jamur menyuguhkan sensasi berlibur khas wisata Bandung Selatan. Yang menjadi daya tarik Bukit Jamur adalah keberadaan pohon cemara yang dibentuk seperti jamur.

Ada puluhan pohon cemara yang berbaris rapat dan memanjang. Layaknya jamur Shimeji, pohon ‘jamur’ tersebut memiliki batang yang kokoh nan pendek. Daunnya berbentuk layaknya topi jamur. Setiap pohon tidak memiliki bentuk yang sama. Bentuk pohon itu dibuat secara manual agar seragam.

Barisan pohon ‘jamur’ ini memberi kesan sejuk kepada siapa saja yang melihatnya. Sembari berjalan santai menyusuri pepohonan, jangan lupa mengenakan pakaian tebal dan membawa payung. Karena, terkadang sering turun hujan dan membuat suhu menjadi sangat dingin. Lokasi ini sempat viral di media sosial. Banyak orang berswafoto dan mengunggah di media sosial.

Di tengah pandemi COVID-19 saat ini, banyak warga lokal Bandung bahkan luar kota memilih menghabiskan waktu ke Bukit Jamur Rancabolang. Hanya dengan membayar tidak lebih dari Rp 10 ribu, wisatawan dapat menikmati suasana Bukit Jamur.

Bukan hanya itu, bagi para pasangan lokasi ini cocok untuk menghabiskan waktu bersama. Bahkan, sering pula sebagian pasangan melakukan foto prewedding di sana.

Selain pohon cemara, kini ada pula jembatan yang dibuat khusus untuk melihat panorama Bukit Jamur. Bila dilihat dari puncak, terlihat hamparan perkebunan teh, pohon cemara dan sejumlah pemukiman warga.

“Di sini merupakan perkebunan, dikelola oleh PTPN VIII. Kemudian viral di tik tok dan Instagram. Alhamdulilah pengunjungnya ramai,” kata salah seorang pengelola Bukit Jamur Rancabolang Ade Ruhendi.

Bukit Jamur Rancabolang berada di Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Untuk menuju lokasi harus menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, harus bersabar ketika di perjalanan karena jalan menuju ke sana cukup jauh serta sebagian jalan masih dalam keadaan berlubang.

 

Sumber berita : detiktravel