You are currently viewing Ini Langkah Pemprov Jawa Barat Majukan Sektor Pariwisata Di Era AKB

Indonesiamagz – Sabtu malam yang cerah di Kota Bandung jadi lokasi ketiga rangkaian kegiatan Press Tour & Seminar Series: Cirebon, Kuningan & Bandung’ yang diinisiasi oleh Forum Wartawan Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) berlangsung.

Bertempat di pelataran Gedung Sate, Bandung, pada Sabtu (29/8) malam, event seminar bertema ‘Pariwisata di Era Adaptasi Kebiasaan Baru’ pun digelar dengan menghadirkan sejumlah pembicara yang kompeten di bidangnya. Tampak hadir pada event ini Kepala Dinas Pariwisata & Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik; Kepala Biro Humas & Keprotokolan Provinsi Jawa Barat, Hermansyah; Direktur Wisata Alam, Budaya & Buatan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Alexander Reyaan dan Direktur Komunikasi Pemasaran Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Martini Mohamad Paham.

Kepala Dinas Pariwisata & Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan kini pariwisata Jawa Barat secara bertahap mulai dibangkitkan lagi, tentu dengan penerapan protokol kesehatan. Pemprov Jabar pun mulai melakukan berbagai evaluasi terhadap destinasi wisata yang telah dibuka untuk wisatawan. “Harus dipastikan setiap destinasi wisata tak hanya menerapkan protokol kesehatan saja, akan tetapi wajib memiliki management Gugus Covid-19 yang dapat menjadi pengawas pelaksanaan protokol kesehatan yang tepat di destinasi wisata Jawa Barat,” tambahnya.

Sejauh ini, Pemprov Jabar telah membuka destinasi pariwisata sejak 5 juni 2020. Proses pembukaannya pun secara bertahap yaitu dimulai dari destinasi wisata outdoor atau wisata alam terlebih dahulu lalu menyusul wisata indoor seperti tempat hiburan. “Kami punya 62 destinasi wisata berbasi alam, dan kami bekerjasama dengan Perhutani rencananya ada 100 destinasi wisata alam lagi yang akan dibuka untuk menggairahkan pariwisata di jawa Barat,’ ujarnya kepada para awak media Forwaparekraf.

Lebih lanjut lagi, Dedi mengatakan untuk menjadikan pariwisata sebagai lokomotif penggerak ekonomi maka semua hal harus mempunyai aspek pemikiran pariwisata, semua tempat harus menjadi destinasi, semua kegiatan harus menjadi atraksi yang menarik. Hal senanda diungkapkan oleh Kepala Biro Humas & Keprotokolan Provinsi Jawa Barat mengenai penerapan protokol kesehatan pada destinasi wisata di Jawa Barat. Menurutnya yang menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini adalah membangun public trust terkait apa saja upaya yang telah dilakukan pemerintah. “Masyarakat perlu diperlihatkan berbagai pencapaian yang dilakukan pemerintah, seperti misalnya kini Jawa Barat telah mampu membangun banyak fasilitas kesehatan, memperbanyak test Covid-19, produksi APD & produksi mesin ventilator,” katanya.

Sementara Martini Mohamad paham selaku Direktur Komunikasi Pemasaran Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif mengatakan bahwa Jawa Barat ini positioning-nya sudah kuat sehingga tidak terlalu terdampak pandemi. “Sekalipun pandemi Covid-19 ini telah sangat memukul berbagai sektor khususnya pariwisata, akan tetapi bisa saya bilang bahwa Jawa Barat ini positioning-nya sudah kuat sehingga tidak terlalu terdampak pandemic,” katanya.

Sedangkan Alexander Reyaan selaku Direktur Wisata Alam, Budaya & Buatan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif memberikan gambaran program yang sedang disiapkan Kemenparekraf untuk merangsang bangkitnya pariwisata Indonesia. “Tepat pada bulan September mendatang, Kemenparekraf telah menyiapkan Program Pemulihan Perekonomian Nasional dan siap menggandeng sebanyak-banyaknya pihak untuk melakukan Familiarization Trip ke berbagai destinasi pariwisata pilihan,” jelas Alexander.

Sumber : INDONESIAMAGZ.COM