You are currently viewing Proyek PUPR Jabar Diprioritaskan Untuk Pembangunan Akses Pariwisata

JALAJAHNUSAE.com – Gubernur Ridwan Kamil mengemukakan bahwa pemerintah propinsi Jawa Barat akan memprioritaskan semua proyek Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memperbaiki akses ke titik-titik pariwisata yang tersebar di daerah kabupaten dan kota.

“Kita memiliki ratusan air terjun, sayangnya akses menuju ke arah sana masih sangat masih sulit. Oleh sebab itu, kami kedepan akan mengutamakan pembangunan jalan ke arah objek-objek wisata yang ada,” demikian disampaikan Ridwan Kamil saat menghadiri acara pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XIII Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat,Rabu malam (15/01/2020) di The Trans Luxury Hotel Bandung.

Kang Emil—begitu sapaan akrab Ridwan Kamil menyatakan bahwa dirinya sudah melakukan pertemuan dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan akan dilanjutkan dengan Perhutani agar mereka membuka diri terhadap aset-asetnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menandatangi prasasti peresmian Gedung PHRI Jawa Barat,Rabu (15/01/2020). Foto: adhi

“Karena keindahan Jawa Barat ternyata mayoritas lokasi atau lahannya dimiliki oleh mereka (Perhutani dan PTPN). Dan alhamdulilah kemarin sudah datang PTPN membuka diri dan menyatakan ada 60 titik kawasan wisata yang siap dibangun. Untuk itu, kepada pengusaha PHRI silahkan bisa ikut lelang pada bulan April mendatang,” ujar Emil.

Emil memberikan peluang kepada para pengusaha PHRI untuk mengelola kawasan wisata yang ada di lingkungan PTPN maupun Perhutani.

“Semua potensi itu objek wisata itu cukup indah. Ada perkebunan,air terjun,sumber air panas dan yang lainnya. Pada bulan April nanti juga ada West Java Summit yang  akan melelangkan minimal 100 titik pusat pariwisata baru, ini kesempatan baik bagi para pengusaha PHRI untuk bisa ikut didalamnya, ” tambah Emil.

Ballroom di The Trans Luxury Hotel Bandung dipenuhi undangan pembukaan Musda XIII PHRI Jawa Barat. Foto:adhi

Dari jumlah titik pariwisata yang akan dibangun tersebut,lanjut Emil, tentu akan membutuhkan hotel dan restoran.

“Jadi tahun 2020 adalah tahun kebangkitan yang namanya pariwisata Jawa Barat. Tentu bersamaan dengan itu, harus juga dibarengi dengan branding dan strategi,” papar Emil sambil menunjukan coretan tangan konsep rencana pengembangan pariwisata Jawa Barat ke depan.

Hadir dalam acara pembukaan Musda XIII PHRI Jawa Barat semalam, Ketua Umum PHRI Haryadi Sukamdani,Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Tatan Pria Sudjana,tokoh pariwisata,akademisi,para pemilik hotel,General Manager Hotel dan undangan lainnya.

Seluruh Badan Pengurus Cabang PHRI se-Jawa Barat menghadiri acara pembukaan Musda XIII di The Trans Luxury Hotel Bandung. Foto: adhi

Terkait potensi sumber daya alam,Emil menyatakan bahwa provinsi Jawa Barat memiliki keunggulan sekaligus kelebihan tersendiri sehingga banyak disukai oleh para investor.

“Bedanya dengan daerah lainnya,misalnya, kalau Bali hanya punya pariwisata—yang ketika terjadi dinamika agak repot, tidak demikian dengan Jawa Barat. Sumber rejekinya itu ada dua. Pertama pariwisata dan yang kedua manufacture industri,” ungkapnya.

Emil pun memberikan proyeksi mulai tahun 2020 akan banyak peresmian proyek pariwisata di semua kabupaten maupun kota.

Diantaranya, Alun-alun di Cirebon,Alun-alun di Majalengka,Penataan Wisata Relegius di Sunan Gunung Jati dan yang lainnya

“Kami allout untuk pengembangan pariwisata di Jawa Barat. Termasuk dalam penyiapan anggaran yang nilainya di atas setengah triliun. Pada tahun ini pula, kami ingin meng-golkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Kabupaten Pangandaran dan di Cikidang,Kabupaten Sukabumi,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PHRI Jawa Barat Herman Muchtar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat yang selama ini sudah mendukung penuh dalam kegiatan PHRI.

Menurut Herman sinergitas yang sudah berjalan baik selama ini diharapkan bisa lebih ditingkatkan pada masa yang akan datang. Terutama dalam mengelolah potensi pariwisata yang ada.

“Menjadi kewajiban kami untuk mendukung secara penuh apa yang menjadi tujuan Pak Gubernur Ridwan Kamil, yakni menjadikan Pariwisata sebagai Lokomotif Ekonomi Jabar dan Jabar menjadi Provinsi Pariwisata,” tegas Herman.

Tentu semangat ini bisa terwujud,tambah Herman,apabila semua dilakukan sungguh-sungguh, yakin, serius dam mempersiapkan SDM yang memadai.

“Kata kuncinya, kita harus memiliki kesepahaman, mau berkalaborasi,tidak jalan sendiri-sendiri, berkoordinasi terutama sesama dinas dan stakeholder terkait serta pentahelix,” tutupnya.