You are currently viewing Razia Orang Positif COVID-19 Bakal Dilakukan di Mal-Hotel Jabar

Bandung – Satgas COVID-19 Jawa Barat akan melakukan tes acak COVID-19 di mal, restoran dan hotel. Langkah itu untuk mengantisipasi masuk atau bocornya orang-orang yang positif Corona ke area publik tersebut.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kebocoran orang-orang yang positif COVID-19 ke area publik masih mungkin terjadi, mengingat warga yang telah tervaksinasi pun masih berpotensi terpapar COVID-19 walau persentasenya lebih kecil daripada yang belum menerima vaksin.

“Kami juga memantau bahwa benteng pertama untuk masuk ke area publik itu aplikasi PeduliLindungi, tapi kan PeduliLindungi itu menyatakan sudah divaksinasi, sehingga masih ada kebocoran orang-orang yang sudah divaksin tapi positif COVID-19, kita akan lakukan antisipasi,” ujar Ridwan Kamil dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/9/2021).

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, pemerintah daerah melakukan pengecekan kepada pengunjung mal, restoran dan hotel secara acak untuk membentengi area publik. “Sifatnya seperti razia ya dan ini akan kita maksimalkan,” katanya.

Ia melihat sejauh ini masih ada pengelola area publik yang tak membatasi jumlah pengunjung. Kendati begitu, Kang Emil memastikan karyawan yang bekerja di area publik tersebut telah divaksinasi 100 persen.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan perkembangan masif dari implementasi aplikasi PeduliLindungi. Budi menyebut sudah ada 29 juta yang terdaftar di aplikasi tersebut.

“Ini contoh implementasinya (PeduliLindungi) yang sudah lumayan masif, karena sejak diluncurkan baru sebulan sudah ada 29 juta yang melakukan check-in dengan PeduliLindungi,” kata Budi, dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Senin (13/9/2021).

Budi mengatakan dari aplikasi itu terdeteksi masyarakat yang berkeliaran meski dalam keadaan positif COVID. Tercatat ada 3.830 orang yang terdeteksi positif COVID.

“Kita bisa lihat surprisingly tetep aja ada 3.830 orang yang masuk kategori hitam, hitam itu artinya positif COVID tapi masih jalan-jalan,” kata Budi.

Menkes Budi membeberkan orang yang terdeteksi itu berkeliaran ke berbagai tempat. Mulai dari mal, bandara, hingga restoran.