You are currently viewing Sandiaga Uno Dukung Kartu Vaksin Jadi Syarat ke Destinasi Wisata

TEMPO.CO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mendukung rencana penggunaan kartu vaksin yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi di berbagai destinasi wisata atau sentra ekonomi kreatif. Menurut dia, hal tersebut bisa menjadi standar masyarakat dalam berkegiatan.

“Ini (kartu vaksin) dapat menjadi solusi agar pelaku parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif) bisa tetap bertahan di tengah pandemi dan masyarakat dapat berlibur dengan aman,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin, 23 Agustus 2021.

Pemerintah sebelumnya mengemukakan rencana penggunaan kartu vaksin sebagai syarat berkegiatan, termasuk berwisata. Saat ini, kartu vaksin sudah digunakan sebagai syarat masuk tempat umum seperti mal atau pusat perbelanjaan.

Sandiaga mengatakan pemerintah menjamin kesediaan vaksin terhadap seluruh masyarakat Indonesia. Namun penyediaan vaksin memang dilakukan secara bertahap.

“Sehingga vaksinasi juga dijalankan secara bertahap, dimulai dari kelompok-kelompok prioritas,” kata Sandiaga.

Sampai 22 Agustus 2021, tercatat sebanyak 57.340.729 dosis vaksin dosis pertama atau 27,53 persen telah disuntikkan ke masyarakat. Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua telah mencapai 31.602.633 atau 15,17 persen.

Meski nantinya vaksin telah mencapai 70-75 persen untuk mencapai herd immunity, menurut Sandiaga, penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin di setiap destinasi dan sentra ekraf tetap perlu diperhatikan. Kemenparekraf pun terus memperluas sertifikasi ‘Indonesia Care’ berbasis Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.

Sampai dengan 13 Agustus 2021, pendaftaran yang masuk sebanyak 5.497 usaha, terdiri dari 829 usaha yang belum terverifikasi dan 4.668 usaha yang sudah diverifikasi.

Menurut Sandiaga Uno, jika situasi pandemi di wilayah tertentu telah melandai, maka destinasi dan sentra ekraf dapat dibuka secara bertahap. “Nantinya akan kita lakukan monitoring dan evaluasi,” ujarnya.

 

 

Reporter: Antara
Editor: Ninis Chairunnisa
Sumber: travel.tempo.co