You are currently viewing Smaller in Size Tourism, Kebutuhan Wisata Aman di Tengah Pandemi

BantenToday.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebutkan bahwa smaller in size tourism kini semakin diminati. Secara harfiah, smaller in size tourism merujuk pada pariwisata Indonesia yang memiliki atraksi terbatas untuk beberapa wisatawan saja.

Istilah smaller in size tourism semakin naik daun selama pandemi COVID-19. Tren pariwisata Indonesia ini menjadi jawaban dari kebutuhan wisata yang aman selama pandemi. Sekaligus mencegah over-tourism di sebuah destinasi wisata.

Pengaturan okupansi wisatawan dalam destinasi smaller in size tourism dapat menjadi langkah untuk menghindari kerumunan. Meski begitu, dalam pengelolaannya destinasi tetap dipastikan memenuhi protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability).

Sejauh ini ada beragam atraksi yang termasuk dalam kategori smaller in size tourism. Berikut ini lima di antaranya.

Desa wisata

Indonesia memiliki potensi yang besar dalam hal pengembangan desa wisata. Ini karena setiap daerah di tanah air memiliki tradisi dan budaya yang berbeda-beda.

Baik dari makanan khas, sistem pertanian, sistem sosial, hingga rumah-rumah adat. Hal inilah yang menjadi potensi dari pengembangan smaller in size tourism dalam bentuk desa wisata.

Pengembangan pariwisata Indonesia melalui desa wisata ini juga dapat memacu potensi pertumbuhan ekonomi kreatif. Karena warga sekitar dapat menyajikan berbagai macam industri kreatif mulai dari kuliner, kriya, hingga homestay.

Dengan begitu pengembangan desa wisata turut membantu membuka lapangan kerja bagi warga desa setempat. Alternatif wisata ini juga sejalan dengan target pemerintah dalam RPJMN 2020-2024.

Wisata Kuliner

Indonesia terkenal akan kekayaan cita rasanya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga pulau Rote. Keragaman menu makanan khas Indonesia terus digenjot. Kuliner menjadi sarana paling efektif untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Apalagi semakin dikuatkan dengan dinobatkannya beberapa makanan khas Indonesia sebagai makanan terenak di dunia.

Untuk itu, pemerintah juga telah menyiapkan beberapa destinasi wisata kuliner yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Misalnya Pecenongan (Jakarta), Suryakencana (Bogor), Simpang Lima (Semarang), Braga (Bandung), Jimbaran (Bali), Pantai Losari (Makassar), hingga Rimba Jaya & Melayu Square (Tanjung Pinang).

Wisata Religi

Smaller in size tourism juga mencakup sektor wisata religi. Indonesia memiliki beragam destinasi wisata religi yang menjadi daya tarik wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Harmonisnya keberagaman agama di Indonesia menjadi bekal penting dalam pengembangan wisata religi di Indonesia.

Beberapa destinasi tersebut antara lain: Masjid Raya Baiturrahman (Aceh), Pura Tanah Lot (Bali), Maha Vihara Majapahit (Mojokerto), Patung Yesus Toraja (Tana Toraja), serta Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta.

Wellness tourism

Secara harfiah, wellness tourism adalah wisata minat khusus berbasis kebugaran tubuh. Salah satu tipe smaller in size tourism ini diprediksi akan berkembang pesat meskipun pandemi telah usai.

Mengingat semakin banyaknya orang memahami pentingnya kesehatan dan kebugaran tubuh. Potensi wellness tourism di Indonesia mencakup berbagai hal, termasuk kekayaan rempah dan tanaman obat serta perawatan tubuh.

Jamu, pijat, spa khas Bali, yoga, dan beragam perawatan kecantikan tradisional lainnya adalah modal pariwisata Indonesia yang akan digali dalam smaller in size tourism ini.

Wilayah-wilayah yang menjadi rekomendasi destinasi wellness tourism  di Indonesia antara lain: Yogyakarta, Solo, Semarang, Bali, dan Jakarta.

Sport Tourism

Wisata olahraga termasuk jenis wisata minat khusus dalam bentuk smaller in size tourism. Sport tourism telah lama disebut-sebut akan menjadi motor penggerak sektor wisata tanah air ke depannya.

Jika melihat ke belakang, agaknya optimisme ini tidak berlebihan. Lantaran banyak event sport tourism yang sukses digelar di Indonesia, seperti misalnya Sea Games atau Asian Games.

Terlebih Indonesia juga memiliki beragam destinasi sport tourism yang cukup menantang pecinta adrenalin. Mulai dari hiking hingga surfing. Beberapa wilayah di Indonesia yang sedang dicanangkan sebagai destinasi sport tourism antara lain: Danau Toba, Singkarak, Banyuwangi, Yogyakarta, dan Mandalika.

Itulah 5 smaller in size tourism, kebutuhan wisata aman di tengah pandemi yang punya potensi besar dikembangkan sebagai poros pariwisata Indonesia. Harapannya, seluruh pihak dapat bersinergi untuk mewujudkan kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

(ren)

 

 

Sumber: BantenToday.com